Kesalahan adalah fitrah alami manusia. Jangankan anak - anak,
orang tua pun seringkali melakukankesalahan, dan keduanya mempunyai persamaan
yaitu susah untuk meminta maaf.
Orang tua yang susah untuk meminta maaf dikarenakan keegoisan
dan tingginya amarah yang dimilikinya, selain itu bisa juga dikarenakan
kurangnya pemahaman akan sebuah permintaan maaf.
Karena itu agar anak menjadi orang yang mudah memaafkan saat
dewasa, cara yang terbaik adalah mengajari anak mudah meminta maaf dan
memberikannya pemahaman sejak dini tentang arti penting sebuah permintaan maaf.
Bagaimana cara mengajari anak untuk meminta maaf , berikut adalah cara-caranya :
1. Dengarkan keluhan anak
Saat anak bertengkar atau melakukan kesalahan, maka berikanlah waktu bagi dirinya untuk menerangkan apa yang sebenarnya terjadi. Walaupun sebenarnya sudah mengetahuinya, dengarkan saja keluhan anak anda, karena dengan begitu anak anda merasa beban yang ada dihatinya terluahkan.
Setelah anak mengungkapkan keadaan sebenarnya, ajari dia, beritahukan tentang makna permintaan maaf, bahwa permintaan maaf itu adalah sebuah hal yang luar biasa. Orang yang melakukannya adalah orang yang mulia.Cara mengajari anak mudah meminta maaf seperti ini membuatnya lebih memilih untuk meminta maaf terlebih dahulu tanpa menghiraukan siapa sebenarnya yang harus meminta maaf.
2. Jangan pernah memaksa anak untuk meminta maaf
Anak anak adalah insan yang masih labil dan dia tidak menyukai paksaan. Karena itu jangan pernah menggunakan paksaan dalam mengajari anak mudah meminta maaf, seperti teriakan atau omongan, “Ayo… cepat minta maaf !!” dan ucapan lainnya yang terkesan memaksa.
Sebuah permintaan maaf harus dilakukan dengan tulus, itulah yang ingin kita tanamkan pada diri anak kita, yaitu untuk menerima dengan sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Jika cara mengajarkan anak mudah meminta maaf anda menggunakan paksaan, maka ucapan maaf yang dilakukannya hanyalah sebuah permintaan maaf yang terpaksa dan sama
sekali tidak tulus dari hati.
3.
Kembangkan sifat empati anak
Empati adalah sebuah perasaan merasakan apa yang dialami orang lain. Misalkan jika anak a memukul temannya, maka katakan pada anak anda, “Teman kamu sampai menangis, mungkin pukulanmu membuatnya sakit? Kamu mau nggak dipukul sama teman kamu kayak gitu??”
Empati adalah sebuah perasaan merasakan apa yang dialami orang lain. Misalkan jika anak a memukul temannya, maka katakan pada anak anda, “Teman kamu sampai menangis, mungkin pukulanmu membuatnya sakit? Kamu mau nggak dipukul sama teman kamu kayak gitu??”
Dengan pertanyaan
seperti itu, anak akan merenungi ucapan tersebut, dan memikirkan bagaimana
seandainya kalau dia yang dipukul. Hal ini membuatnya berfikir bahwa apa yang
dilakukannya menyakiti temannya dan dia pun akan berfikir untuk meminta maaf.
4.
Perkenalkan berbagai cara meminta maaf
Jika anak enggan meminta maaf secara langsung, maka bisa memperkenalkannya tentang berbagai cara meminta maaf yang lain, agar anak bisa memilih cara mana yang menurutnya bisa dia lakukan.
Jika anak enggan meminta maaf secara langsung, maka bisa memperkenalkannya tentang berbagai cara meminta maaf yang lain, agar anak bisa memilih cara mana yang menurutnya bisa dia lakukan.
Seperti
mengganti mainan yang dirusaknya, bersalaman, lewat SMS, meminta maaf lewat
telepon dan cara meminta maaf lainnya.
Cara mengajari
anak mudah meminta maaf seperti ini membuatnya tidak terfokus pada satu cara
saja, malah dia akan semakin inovatif dan menghasilkan cara cara lain untuk
meminta maaf.
Meminta maaf
membantu anak belajar berjiwa besar dan bertanggung jawab erhadap keslahan yang
telah dilakukannya. Dengna meminta maaf anak dapat membantu anak mengenali
dirinya ,menjalin hubungan baik dengan temannya dan mengajari anak unuk empati
dan bertanggungjawab pada tindakannya.
Berikut
adalah trik mendidik anak untuk meminta maaf :
1.
Dimulai dari kebiasaan keluarga
Bila orangtua bertindak salah,dia harus berani
mengakuinya apalagi berada di lingkungan anak tumbuh. Hal ini untuk
mengajarkannya secara langsung sikap yang harus dilakukannya ketika anak
tersebut salah. orangtua juga meminta maaf ketika bereaksi berlebihan, gunakan
kata-kata yang bisa dicontohnya. Berkata, maaf kepada anak bukanlah tanda
kelemahan, melainkan kekuatan untuk membentuk pribadinya. Dengan contoh nyata,
maka anak akan lebih terbiasa dengan
spontan untuk meminta maaf ketika kesalahan dilakukannya.
2. Mengenalkannya
dimulai sejak kecil
Mendidik anak untuk belajar minta maaf sebaiknya
dilakukan sejak dini untuk menjadikannya kebiasaan baik. Kenalkan pada usia
balita sehingga ketika anak anda berinteraksi dengan teman sebayanya sudah
dapat mengimplementasi kebiasaan meminta maaf ketika melakukan kesalahannya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan seperti mengambil mainan teman sebayanya dan menyebabkan temannya menangis, anda dapat mengajari dengan menjelaskan terlebih dahulu lalu menyuruh anak anda untuk meminta maaf dengan cara menyalami tangan rekannya.
Ketika anak anda melakukan kesalahan seperti mengambil mainan teman sebayanya dan menyebabkan temannya menangis, anda dapat mengajari dengan menjelaskan terlebih dahulu lalu menyuruh anak anda untuk meminta maaf dengan cara menyalami tangan rekannya.
3. Pengampunan
mengikuti permintaan maaf
Meminta maaf dan memaafkan perlu terjadi setelah
seseorang terluka atau tersinggung. Bagi kebanyakan pertengkaran
sehari-hari,kita memberitahu anak-anak bahwa berdamai dengan siapa saja ketika
melakukan pertentangan. Meskipun sebenarnya tidak perlu ada adegan permintaan
maaf secara resmi akan tetapi maaf tanpa pengampunan adalah proses yang
tidak lengkap. Untuk penyembuhan yang nyata maka harus ada kata lain seperti
mengatakan "tidak apa-apa" atau "Aku memaafkanmu."
4. Meminta maaf pada hal kecil yang tidak sopan
Ketika anak bersendawa, tegukan, dan buang gas
dan terdengar oleh anda ajari untuk meminta maaf. Ajarkan anak-anak bahwa hal
tersebut akan mengurangi kesopanan di dalam lingkungan masyarakat.
Sehingga meminta maaf tidak saja pada kesalahan yang dilakukannya akan tetapi
pada hal kecil yang mengganggu kondisi orang lain. Dengan demikian anak anda
akan mengerti waktu yang tepat untuk meminta maaf.
5. Berhenti memanipulasi perasaan dan mengorganisir ketulusan
Beberapa anak belajar untuk mengungkapkan maaf karena
paksaan dari kedua orang tuanya. Sebenarnya orangtua tidak bisa memaksa
perasaan mereka, karena hanya anak yang mengetahui perasaan sebenarnya. Hal
yang harus dilakukan adalah dengan mengarahkan dan menjelaskan permasalahannya
sehingga anak mampu memberikan perasaan yang tulus ketika meminta maaf. Sebagai
orang tua kita ingin mengajarkan empati kepada anak . Ini bagian dari mengajar
mereka bahwa mereka memiliki dampak pada dunia mereka dan orang-orang di
sekitar mereka.
6. Meminta maaf dan menerima maaf merupakan kebanggan
Bila anak kesulitan untuk meminta maaf terhadap
kesalahan yang telah diperbuatnya, kita dapat menjelaskan dengan meminta maaf
akan mendekatkan hubungan perteman dengan siapapun, termasuk dengan teman-teman
sebayanya. Memiliki banyak teman mempunyai salah satu ukuran bahwa anak
diterima dengan baik di dalam lingkungannya. Dengan demikian anak menyadari
keberadaan teman sangat diperlukan dalam lingkungan anak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar