MAKALAH IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kurikulum,
bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau pembelajaran
tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari
pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan
berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan perubahan pada
masyarakat.
Untuk
mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang
kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang
diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di mkalah ini, kurikulum 2013
merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas
pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum
2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru dimulai di lapangan
mulai tahun 2013. Karena kurikulum ini masih sangat baru, maka sosialisasi pada
masyarakat pun juga masih sedang berjalan sekarang ini. Oleh sebab itu,
penyusun menyusun makalah yang berjudul “Implementasi dan Inovasi Kurikulum
2013” ini, disamping untuk mememnuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum,
penyusun juga berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi wawasan kepada
pembaca tentang kurikulum 2013.
- Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian kurikulum 2013 itu?
2.
Apa
komponen-komponen Kurikulum 2013?
3.
Bagaimana Strategi
Implementasi Kurikulum 2013?
- Pembahasan
1.
Mendeskripsikan
tentang kurikulum 2013.
2.
Mendeskripsikan
komponen-komponen Kurikulum 2013.
3.
Mendeskripsikan Strategi
Implementasi Kurikulum 2013.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional mulai pada Tahun 2013, sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal
ini senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20
tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum
2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah
(SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan
Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK).
Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Dari
sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengaraakan peserta didik menjadi:
1.
Manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
2.
Manusia terdidik
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3.
Warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Implementasi
kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua
komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan
itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan
budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai
dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
Karakter
adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan
nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang berkarakter
memiliki berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan akademik.
Jika
disejajarkan dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki ranah kognisi,
afeksi, dan psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi, spiritual, ketahanan
menghadapi masalah dan sosial.
Dengan
demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum
ini diharapkan siswa dapat meningtkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji,
dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan
akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Penddidikan
karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi
merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk mengefektifkan program pendidikan
karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi,
komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orangtua, dan pemerintah dalam
semua sisi.
- Komponen-Komponen Kurikulum 2013
Pada
hakikatnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. (UU Sisdiknas). Berangkat dari definisi itu, kurikulum tersebut
setidaknya ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen
tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.
Pada
masa reformasi ini pendidikan lebih diarahkan untuk menghasilkan manusia
Indonesia yang berkarakter unggul. Manusia Indonesia yang memiliki integritas.
Ini tentu untuk merespon baerbagai degradasi moral dan sosial seperti tindak
korupsi yang semakin merajalela, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajaran, dan
lain-lain. Selain tujuan pendidikan komponen lain yang harus ada dalam komponen
kurikulum adalah proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Oleh karena itu dalam
proses pembelajaran melibatkan banyak sub komponen seperti metode ataupun
teknik pembelajaran, guru, buku ajara, dan kelengkapan pembelajaran yang lain.
Komponen-komponen
inilah yang secara sinergis menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Proses
pembelajaran merupakan pusat segala upaya perbaikan kualitas pendidikan
nasional. Oleh sebab itu, seharusnya perhatian lebih dicurahkan kepada
upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Namun perhatian
sepertinya belum optimal terbukti dengan masih banyaknya sekolah dengan sarana
dan prasarana seadanya saja. Sementara itu, komponen terakhir dalam kurikulum
adalah evaluasi. Implementasi kurikulum perlu dievaluasi untuk melihat capaian
yang telah terlaksana. Evaluasi merupakan proses review atas berbagai proses
implementasi kurikulum
- Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Dalam kurikulum
2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran afektif dan
bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang
tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara
efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut
akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Merancang
pembelajaran secara efektif dan bermakna.
Implementasi
kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam pembelajaran dan
pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut
keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai
dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari bahwa
pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan
aspek pedagogis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.
2. Mengorganisasikan
pembelajaran.
Implementasi
kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan pembelajaran secara efektif.
Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu
pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan
tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan
kebijakan.
3. Memilih
dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi
kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual (contextual
teaching and learing), bermain peran, pembelajaran
partisipatif (participative teaching and learning), belajar
tuntas (mastery learning), dan pembelajaran
konstruktivisme (constructivism teaching and learning).
4. Melaksanakan
pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran
dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses
belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan.
Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai
dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh
kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran
pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau pembukaan,
kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir
atau penutup.
Implementasi
yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi implementasi,
struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh
karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya
strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama guru dan
kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.
Membudayakan
kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam budaya
sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan keyakinan
semua warga sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah, maupun tenaga
kependidikan lain.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari
penjelasan yang dipaparkan di atas, penyusun makalah ini menyimpulkan bahwa Kurikulum
2013 adalah bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP,
yang implementasinya dimulai pada Tahun 2013. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan
kepada kompetensi dan karakter pada peserta didik. Dimana tujuannya untuk
menjadikan manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman, manusia terdidik yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Dengan demikian untuk mewujudkan itu semua
maka guru dituntut untuk secara profesional merancang Strategi pembelajaran
afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
- Saran
Demikianlah
makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para
pembacanya seabgai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa
menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat
bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
E.
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2013). hlm. 65.
Nuh Muhammad, Materi
Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV(Jakarta: Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjminan Mutu
Pendidikan, 2013), hlm. 72.
Nuh Muhammad, Modul Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 SMP Bahasa Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2014.
Salinan lampiran
Permendikbud no. 67 tahun 2013 tentang kurikulum SD, hlm.
6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar