A. Huruf Abjad
Huruf abjad yaitu huruf yang biasa digunakan untuk dasar
membaca dan menulis yang diawali dengan huruf A dan diakhiri dengan huruf Z.
Contoh
:
A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,dan Z.
Contoh dalam kalimat (pemakaian
huruf abjad A)
Aula STKIP Muhammadiyah Pringsewu sedang dalam perbaikan.
B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam
bahasa indonesia terdiri atas huruf A, E, I, O, dan U. Bunyi
huruf vokal dihasilkan oleh pita suara terbuka lebar yang keluar
melalui rongga mulut tanpa mendapat hambatan. Lambang
huruf vocal ada lima, namun dalam pengucapan terdapat enam yaitu penambahan
huruf “e” pepet
seperti, kata teras, seri,
kecap.
Contoh
: Murid-murid SD Muhammadiyah
bermain di teras sekolah.
Kami menonton film seri di bioskop Central Plaza.
Kecap Bangau adalah kecap favorit para ibu rumah tangga.
C. Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam
bahasa indonesia terdiri atas huruf B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N,
P, Q, R, S, T, V, W, X, Y, dan Z. Bunyi huruf konsonan di hasilkan
oleh pita suara yang terbuka sedikit dengan mendapat hambatan di tempat alat
artikulasi.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa indonesia terdapat ditong yang dilambangkan
dengan AI, AU, dan OI. Bunyi diftong atau vocal rangkap di
hasilkan melalui posisi lidah ketika memproduksi bunyi pada bagian awal dan
bagian akhirnya tidak sama.
Contoh:
Huruf diftong : Ai, contohnya: Ain, syaitan,
dan pandai.
Huruf diftong Au, contohnya : Aula, saudara,
harimau
Huruf diftong Oi, contohnya : Boikot, amboi
Contoh: Para demontsran memboikot jalan sekitar bundaran Hotel Indonesia.
E. Huruf Kapital
a. Huruf kapital atau huruf
besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Kami menggunakan
barang produksi dalam negeri.
Siapa yang datang
tadi malam?
Ayo, angkat
tanganmu tinggi-tinggi!
Misalnya:
Adik bertanya,
”Kapan kita ke Taman Safari?”
Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu
baik-baik, Nak!”
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang
Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab, Quran, Weda, Injil.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan,
ke jalan yang Engkau beri rahmat.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim,
Imam Syafii, Nabi Ibrahim, Raden Wijaya.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur
Bali.
Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama
instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru
dilantik itu?
Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Albar Maulana, Kemal Hayati, Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan
ukuran.
Misalnya:
mesin diesel, 10 watt, 2 ampere, 5 volt
g. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu
diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf
pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama
kata bangsa, suku, dan
bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
Dalam hal ini Bangsa
Indonesia yang ….
…. tempat
bermukim Suku Melayu sejak ….
…. memakai
Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang
benar:
Dalam hal ini
bangsa Indonesia yang ….
…. tempat
bermukim suku Melayu sejak ….
…. memakai
bahasa Spanyol sebagai ….
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa,
suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
keinggris-inggrisan
menjawakan bahasa Indonesia
h. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya: tahun Saka, bulan November, hari Jumat, hari Natal, perang
Dipenogoro
Huruf kapital tidak dipakai
sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan persenjataan nuklir membawa
risiko pecahnya perang dunia.
i.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
dalam geografi.
Misalnya:
Salah
|
Benar
|
teluk Jakarta
|
Teluk Jakarta
|
gunung Semeru
|
Gunung Semeru
|
danau Toba
|
Danau Toba
|
selat
Sunda
|
Selat Sunda
|
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
Misalnya:
Jangan membuang sampah ke sungai.
Mereka mendaki gunung yang tinggi.
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris
gula jawa
soto madura
j. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
Departemen Pendidikan Nasional RI
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang-Undang Dasar 1945
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
Dia menjadi
pegawai di salah satu departemen.
Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk
ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali
kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah
Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti Bapak, Ibu, Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
Surat Saudara
sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam
penyapaan.
Misalnya:
Semua kakak dan
adik saya sudah berkeluarga.
n. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
Dr. : doktor
M.M. : magister
manajemen
Jend. : jendral
Sdr. : saudara
o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Apakah kegemaran Anda?
Usulan Anda telah kami terima.
F. Huruf Miring
a. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Misalnya: majalah Prisma, tabloid Nova, Surat kabar Kompas
b. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata Allah ialah a
Dia bukan menipu, melainkan ditipu
Bab ini tidak membicarakan
penulisan huruf kapital.
c.Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali
yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.
Politik devide et impera pernah
merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan
berikut.
Negara itu telah mengalami beberapa
kudeta (dari coup d’etat)
G. Gabungan
Huruf Konsonan
Di dalam bahasa indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan,yaitu KH, NG, NY, dan SY.
Contoh:
Gabungan huruf konsonan: KH, contohnya: Khusus,
akhir, tarikh.
Akhir Bulan Oktober ini sudah terjadi bencana alam yang
merenggut korban
jiwa yakni bencana Merapi dan Tsunami di Kepulauan Mentawi.
Gabungan huruf konsonan: NG, contohnya: Ngiu,
bangun,senang
Para korban bencana Tsunami Mentawai terlihat senang ketika
Presiden SBY meninjau langsung tempat terjadinya bencana di Mentawai.
Gabungan huruf konsonann: NY, contohnya: Nyata,
hanyut.
Gabungan huruf konsonan: SY, contohnya: Syarat,
isyarat.
H.
Pemenggalan Kata
1. Pemengalan kata pada kata dasar
· Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemengalan itu
dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Contoh: ma-in, sa-at, bu-ah
Contoh: ma-in, sa-at, bu-ah
· Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan
huruf konsonan, diantara huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf
vokal.
Contoh: Ba-pak, ba-rang, su-lit, lawan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir
Contoh: Ba-pak, ba-rang, su-lit, lawan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir
· Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan
,pemenggalan di lakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf
konsonan tidak dapat diceraikan.
Contoh: Man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril.
Contoh: Man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril.
· Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau
lebih,pemenggalan di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan kedua.
Contoh: In-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut.
Contoh: In-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan
awalan,termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk sertapartikel yang
biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya,dapat di penggal pada
pergantian baris.
Contoh: Makan-an, me-ra-sa-kan, mem-bantu, pergi-lah.
3. Jika suatu kata terdiri lebih dari satu unsur dan salah satu
unsur dapat bergabung dengan unsur lain pemenggalan dapat di lakukan (1). Di
antara unsur-unsur itu (2).pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a,
1b,1c, dan 1d di atas.
Contoh: Bio-grafi, bi-o-gra-fi, foto-grafi, fo-to-gra-fi.
Di samping itu pemakaian huruf dapat di lakukan pad
pemakaian hruf kapital atau huruf besar, dan pemakaian huruf miring.
2.
PENULISAN KATA
a. Kata Dasar
Kata dasar yaitu kata yang di tulis sebagai satu kesatuan.
Contoh: Baju itu sangat mahal.
b. Kata
Turunan
1.
Imbuhan ( awalan, sisipan, akhiran )
ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:
Bergeletar, dikelola, penetapan.
Perusahaan itu dikelolo olrh seorang pemimpin yang sangat andal.
Bergeletar, dikelola, penetapan.
Perusahaan itu dikelolo olrh seorang pemimpin yang sangat andal.
2.
Jika bentuk dasar berupa gabungan
kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikutinya.
Contoh:
Bertepuk tangan, garis bawahi.
Para peserta seminar bertepuk tangan setelah mendengarkan
Bertepuk tangan, garis bawahi.
Para peserta seminar bertepuk tangan setelah mendengarkan
3.
Jika bentuk dasar yang berupa
gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata itu di tulis serangkai.
Contoh:
Menggarisbawahi ,menyebarluaskan.
Menggarisbawahi ,menyebarluaskan.
4.
Jika salah satu unsur gabungan kata
hanya dipakai kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh:
Adipati, antarkota, pramuniaga, swadaya.
Adipati, antarkota, pramuniaga, swadaya.
c. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.
Contoh:
Anak-anak, buku-buku,gerak-gerik
d. Gabungan Kata
1.
Gabungan kata yang lazim disebut
kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Contoh:
Duta besar, kambing hitam, rumah sakit umum.
Duta besar, kambing hitam, rumah sakit umum.
2.
Gabungan kata, termasuk istilah
khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan
tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh:
Alat pandang-dengar, anak-istri saya, orang-tua muda.
Alat pandang-dengar, anak-istri saya, orang-tua muda.
3.
Gabungan kata berikut ditulis
serangkai
Contoh:
Bagaimana, barangkali, bilamana
Bagaimana, barangkali, bilamana
e. Kata Ganti Ku, Kau, Mu, dan
-Nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Uangku, uangmu,
dan uangnya disimpan di Bank Lampung.
f. Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
Kain itu terletak di dalam lemari
Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan
Ia datang dari Surabaya kemarin
j. Kata Si dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya
Contoh:
Harimau itu marah sekali kepada Sang kancil
Surat itu dikirimkan kembali kepada Si pengirim
k. Partikel
1.
Partikel -lah, -kah, dan ditulis
serangkaian dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Bacalah buku itu baik-baik
Apakah yang tersirat dalam surat itu
Bacalah buku itu baik-baik
Apakah yang tersirat dalam surat itu
2.
Partikel Pun, ditulis terpisah dari
kata yang mendahuluinya
Contoh:
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus
3.
Partikel per, yang berarti “mulai,
demi , dan tiap.” ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya
Contoh:
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april
i. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan yaitu bentuk yang dipendekan yang terdiri atas
satu huruf atau lebih
· Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau
pangkat diikuti dengan tanda titik
Contoh:
A.S. Kramawijaya
Suman Hs.
Contoh:
A.S. Kramawijaya
Suman Hs.
· Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik
Contoh:
DPR Dewan Perwkilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
Contoh:
DPR Dewan Perwkilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
· Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau kebih
diikuti satu tanda titik
Contoh:
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
Contoh:
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
· Lambang kimia, singkatan, satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang tidak diikuti tanda titik
Contoh:
Cu kuprun
Cm senti meter
Contoh:
Cu kuprun
Cm senti meter
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,
suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yag diperlakukan
sebagai kata
· akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital
contoh:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
contoh:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
· akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret ditulis dengan huruf awal huruf kapital
contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
· akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata, dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu pemilihan umum
tilang bukti pelanggaran
Contoh:
pemilu pemilihan umum
tilang bukti pelanggaran
buku sumber :
Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan
Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta: Kawan pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar