Lem Aibon yang akrab
kita kenal sebagai alat perekat sepatu, tak selamanya digunakan pada tempatnya.
Ternyata bau yang keluar dari perekat ini juga mampu memberikan sensasi berbeda,
layaknya narkoba yang kita kenal. Walaupun berukuran kecil, berkemasan kaleng
25 ml, namun tak jarang anak-anak menjadikannya sebagai pemberi sensasi sesaat.
Terkadang mereka menggunakannya secara bersama atau bahkan menikmatinya dengan
seorang diri. Persisi seperti narkoba lainya. Jika kita keliling ke sebuah
pasar, mungkin kita akan menemukan anak-anak yang memakai bahan ini. Banyak cara
yang dilakukan oleh mereka, salah satunya dengan meletakkannya ke dalam kantong
plastik. Menurut mereka, jika lem aibon di pindahkan ke dalam plastik, maka uap
aibon tidak akan kemana-mana sehingga akan dengan mudah memberikan sensasi yang
tinggi. Maka dari itu, kita akan melihat anak-anak yang memegang plastik, kemudian
didekatkan pada hidungnya.
Bahan yang satu
ini memang tidak dapat dipisahkan dari anak-anak karena mengingat barang murah
ini dapat ditemukan dengan mudah. Hanya cukup dengan modal 10 ribu rupiah saja,
anak-anak bisa merasakan sensi nikmatinya menghirup uap perekat yang satu ini. Banyak
kita dapati anak-anak yang terjerat dalam kaleng aibon. Entah apa yang ada di
benak anak-anak masa kini, kehadiran aibon mampu membuat mereka berubah dalam
sejenak. Mereka dapat merasakan bagaimana nikmatnya sebuah aroma yang
dihasilkan dari perekat itu. Semestinya para anak-anak tahu, apa bahaya yang
ditimbulkan dari lem aibon. Zat yang terkandung dalam lem Aibon dan sejenisnya
bukan hanya dapat memabukkan dan merusak sel-sel saraf otak penggunanya.
Bahkan, jika digunakan dalam jangka waktu lama, dapat membuat penggunanya tidak
normal dan sakit hingga kemudian meninggal dunia. Dalam lem Aibon terkandung
zat Lysergic Acid Diethyilamideatau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang
sangat mudah ditemui di produk lem perekat. Pengaruhnya sangat luar biasa bagi
penggunanya.
Senyawa organik yang
terdapat pada lem Aibon berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kalangan anak-anak, mereka menyebutnya “ngelem”. Apa itu
ngelem? Ngelem adalah menghirup uap lem, zat pelarut atau sejenisnya hingga
merasakan sensi yang dihadirkan menuju level tertinggi, hingga lem, zat pelarut
atau sejenisnya itu mengering. Sebenarnya yang dilakukan anak-anak itu adalah menghirup
sensasi bau atau uap yang ada pada perekat tersebut, hingga membawa mereka
menuju halusinasi, melayang-layang dan merasakan ketenangan. Biasanya sensasi
yang dihadirkan bertahan kurang lebih 5 jam. Selama itu, bagi mereka yang
ngelem akan terbawa ke dunia yang berbeda layaknya ketika mencicipi narkoba
lainnya.
Mengapa itu
bisa hal-hal di atas bisa terjadi? Menurut salah satu Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Palembang Gema Insania, “Ketika mengisap aromanya, zat kimia
tersebut memengaruhi sistem saraf dan melumpuhkannya. Zat yang dihirup dalam
lem Aibon menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna
akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami. Efeknya dapat menjadi
nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman. Sering
kali ada perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan,
dan tempat,”tuturnya
Zat yang satu
ini juga mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan
anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, ngelem juga bisa
mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.
Lem Aibon kini
merusak generasi-generasi sejak dini melalu aroma yang dihadirkannya. Hingga
bahkan mengantarkan seseorang pada kematian. Ada sebuah kasus terbaru yang
dapat kita jadikan sebuah pelajaran bahwa kehadiran lem aibon merupakan musibah
besar bagi anak-anak yang tak kita perhatiakan. Pi, seorang bocah yang berumur
12 tahun ditemukan tewas setelah menghirup aibon. Bocah kelas 5 SDN 13 ini
dinyatakan mengalami over dosis karena
lem ‘Aibon” setelah hasil visum yang
dilakukan Polres Basel di RSUD Basel. Kasus ini terjadi di daerah Bangka
Belitung, namun permasalahan ngelem Aibon telah menjalar di setiap provinsi.
Pemerintah memilki tugas untuk memberikan simulasi terhadap kasus ini dengan
memberikan penyuluhan kepada anak-anak sejak dini, terutama tentang masalah lem
Aibon. Terlepas dari itu juga, orangtua hendaknya ikut andil menangani
anak-anaknya, dengan memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan sosial anak.
Agar ia tidak masuk dalam pergaulan yang salah terutama dunia narkoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar