Selasa, 08 Desember 2015

Ejaan yang Disempurnakan (EYD)



1. PEMAKAIAN HURUF

A. Huruf Abjad
Huruf abjad yaitu huruf yang biasa digunakan untuk dasar membaca dan menulis yang diawali dengan huruf A dan diakhiri dengan huruf Z.
Contoh : A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U,V,W,X,Y,dan Z.
Contoh dalam kalimat (pemakaian huruf abjad A)
Aula STKIP Muhammadiyah Pringsewu sedang dalam perbaikan.

B. Huruf Vokal
Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf A, E, I, O, dan U. Bunyi huruf vokal dihasilkan oleh pita suara terbuka lebar yang keluar melalui rongga mulut tanpa mendapat hambatan. Lambang huruf vocal ada lima, namun dalam pengucapan terdapat enam yaitu penambahan huruf “e” pepet seperti, kata teras, seri, kecap.
Contoh : Murid-murid SD Muhammadiyah bermain di teras sekolah.
Kami menonton film seri di bioskop Central Plaza.
Kecap Bangau adalah kecap favorit para ibu rumah tangga.

C. Huruf Konsonan
Huruf konsonan adalah huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N, P, Q, R, S, T, V, W, X, Y, dan Z. Bunyi huruf konsonan di hasilkan oleh pita suara yang terbuka sedikit dengan mendapat hambatan di tempat alat artikulasi.
Contoh: Bahasa merupakan alat komunikasi kita sehari-hari.

D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa indonesia terdapat ditong yang dilambangkan dengan AI, AU, dan OI. Bunyi diftong atau vocal rangkap di hasilkan melalui posisi lidah ketika memproduksi bunyi pada bagian awal dan bagian akhirnya tidak sama.
Contoh:
Huruf diftong : Ai, contohnya: Ain, syaitan, dan pandai.
Huruf diftong Au, contohnya : Aula, saudara, harimau
Huruf diftong Oi, contohnya : Boikot, amboi
Contoh: Para demontsran memboikot jalan sekitar bundaran Hotel Indonesia.

E. Huruf Kapital
aHuruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
Siapa yang datang tadi malam?
Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!
b.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab,  Quran, Weda, Injil.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim, Raden Wijaya.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.          
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Albar Maulana, Kemal Hayati, Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel, 10 watt, 2 ampere, 5 volt
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim Suku Melayu sejak ….
…. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang benar:
Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
…. memakai bahasa Spanyol sebagai ….
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
        keinggris-inggrisan
        menjawakan bahasa Indonesia
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya: tahun Saka, bulan November, hari Jumat, hari Natal, perang Dipenogoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
                   Misalnya:
Salah
Benar
teluk Jakarta
Teluk Jakarta
gunung Semeru
Gunung Semeru
danau Toba
Danau Toba
selat  Sunda
Selat Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
        Jangan membuang sampah ke sungai.
        Mereka mendaki gunung yang tinggi.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
        garam inggris
        gula jawa
        soto madura
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
        Departemen Pendidikan Nasional RI
        Majelis Permusyawaratan Rakyat
        Undang-Undang Dasar 1945
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
        Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
        Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
        Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
        Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
        Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
        Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu,   Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:               
        ”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
        Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
        Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya:
        Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
        Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
        Dr.            : doktor
        M.M.         : magister manajemen
        Jend.         : jendral
        Sdr.           : saudara
o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
        Misalnya:
        Apakah kegemaran Anda?
        Usulan Anda telah kami terima.

F. Huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Misalnya: majalah Prisma, tabloid Nova, Surat kabar Kompas
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata Allah ialah a
Dia bukan menipu, melainkan ditipu
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
c.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.
Politik devide et impera pernah merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
Negara itu telah mengalami beberapa kudeta (dari coup d’etat)
                                           
G. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,yaitu KH, NG, NY, dan SY.
Contoh:
Gabungan huruf konsonan: KH, contohnya: Khusus, akhir, tarikh.
Akhir Bulan Oktober ini sudah terjadi bencana alam yang merenggut korban
jiwa yakni bencana Merapi dan Tsunami di Kepulauan Mentawi.
Gabungan huruf konsonan: NG, contohnya: Ngiu, bangun,senang
Para korban bencana Tsunami Mentawai terlihat senang ketika Presiden SBY meninjau langsung tempat terjadinya bencana di Mentawai.
Gabungan huruf konsonann: NY, contohnya: Nyata, hanyut.
Gabungan huruf konsonan: SY, contohnya: Syarat, isyarat.



H. Pemenggalan Kata
1. Pemengalan kata pada kata dasar
·  Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemengalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Contoh: ma-in, sa-at, bu-ah
·  Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, diantara huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf vokal.
Contoh: Ba-pak, ba-rang, su-lit, lawan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir
·  Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan ,pemenggalan di lakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak dapat diceraikan.
Contoh: Man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, ap-ril.
·  Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,pemenggalan di lakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan kedua.
Contoh: In-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut.
2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan,termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk sertapartikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya,dapat di penggal pada pergantian baris.
Contoh: Makan-an, me-ra-sa-kan, mem-bantu, pergi-lah.
3. Jika suatu kata terdiri lebih dari satu unsur dan salah satu unsur dapat bergabung dengan unsur lain pemenggalan dapat di lakukan (1). Di antara unsur-unsur itu (2).pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah 1a, 1b,1c, dan 1d di atas.
Contoh: Bio-grafi, bi-o-gra-fi, foto-grafi, fo-to-gra-fi.
Di samping itu pemakaian huruf dapat di lakukan pad pemakaian hruf kapital atau huruf besar, dan pemakaian huruf miring.

2. PENULISAN KATA

a. Kata Dasar
Kata dasar yaitu kata yang di tulis sebagai satu kesatuan.
Contoh: Baju itu sangat mahal.

b. Kata Turunan
1.   Imbuhan ( awalan, sisipan, akhiran ) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:
Bergeletar, dikelola, penetapan.
Perusahaan itu dikelolo olrh seorang pemimpin yang sangat andal.
2.   Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya.
Contoh:
Bertepuk tangan, garis bawahi.
Para peserta seminar bertepuk tangan setelah mendengarkan
3.   Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan kata itu di tulis serangkai.
Contoh:
Menggarisbawahi ,menyebarluaskan.
4.   Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh:
Adipati, antarkota, pramuniaga, swadaya.



c. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh:
Anak-anak, buku-buku,gerak-gerik

d. Gabungan Kata
1.   Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Contoh:
Duta besar, kambing hitam, rumah sakit umum.
2.   Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
  Contoh:
Alat pandang-dengar, anak-istri saya, orang-tua muda.
3.   Gabungan kata berikut ditulis serangkai
  Contoh:
Bagaimana, barangkali, bilamana

e. Kata Ganti Ku, Kau, Mu, dan -Nya
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Apa yang kumiliki boleh kauambil.
Uangku, uangmu, dan uangnya disimpan di Bank Lampung.

f. Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
Kain itu terletak di dalam lemari
Ia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan
Ia datang dari Surabaya kemarin

j. Kata Si dan Sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Contoh:
Harimau itu marah sekali kepada Sang kancil
Surat itu dikirimkan kembali kepada Si pengirim

k. Partikel
1.     Partikel -lah, -kah, dan ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Bacalah buku itu baik-baik
Apakah yang tersirat dalam surat itu
2.     Partikel Pun, ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Contoh:
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus
3.     Partikel per, yang berarti “mulai, demi , dan tiap.” ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya
Contoh:
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april

i. Singkatan dan Akronim
1. Singkatan yaitu bentuk yang dipendekan yang terdiri atas satu huruf atau lebih
·  Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik
Contoh:
A.S. Kramawijaya
Suman Hs.
·  Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan dan organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti dengan tanda titik
Contoh:
DPR Dewan Perwkilan Rakyat
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
·  Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau kebih diikuti satu tanda titik
Contoh:
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
·  Lambang kimia, singkatan, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik
Contoh:
Cu kuprun
Cm senti meter
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yag diperlakukan sebagai kata
·  akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital
contoh:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
·  akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret ditulis dengan huruf awal huruf kapital
contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
·  akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu pemilihan umum
tilang bukti pelanggaran

buku sumber :
Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta: Kawan pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar