Semuanya memang sepeti angin.
Angin itu tidak terlihat, kadang datang-pergi semaunya angin itu, terkadang juga angin selalu dinanti agar tidak panas. Dan yang terpenting adalah, siapa yang bisa menghentikan angin? Tidak ada. Hanya Tuhan yang bisa. Sama hal nya dengan cinta, siapa yang bisa menghentikannya? Hanya Tuhan yang bisa dan selagi orang-orang didalam cinta mau untuk merelakan yang tidak baik itu pergi.
Aku pernah mencintai seseorang yang seperti angin. Tapi ini lain, dia bukan hanya sekedar angin. Kenapa? Karna dia bisa menghempaskan ku dalam jurang yang dalam. Aku bagai daun kering yang rapuh untuknya. Hanya tertiup angin saja aku bisa jatuh berguguran dan bahkan aku dapat hancur karnanya. Tapi bagiku, daun yang terjatuh tidak akan pernah untuk membenci sang angin. Sama halnya denganku, yang tidak pernah bisa untuk membencinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar